KAB.BOGOR - Memiliki rumah yang layak untuk tempat tinggal yang nyaman bagi anggota keluarga adalah impian bagi seluruh masyarakat. Sama halnya dengan Yoyon (45), salah seorang warga Kampung Cipayung RT 08/03, Desa Rabak, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor Jawa Barat.
Bertahun-tahun ia dan suami serta 10 orang anaknya harus rela tinggal di sebuah gubug berukuran 5x6, berdinding anyaman bambu yang mulai rapuh. Untuk mencukupi biaya sehari-hari dirinya hanya mengandalkan suaminya dari hasil berjualan daun singkong dan pakis.
"Suami saya sudah tidak bekerja, hanya berjualan di pasar setelah habis metik daun singkong dan pucuk pakis dari kebun. Saya tinggal 12 orang bersama suami dan anak saya, jadi mana cukup buat bangun rumah. Itu juga di kasih batako dari saudara sepupu saya,"ungkapnya.
Terpisah, ketua RT setempat yang enggan menyebutkan identitasnya mengatakan, bahwa rumah Yoyon sudah sejak lama didaftarkan untuk pengajuan program bantuan RTLH, namun hingga saat ini tidak ada kejelasan.
"Saya ajukan dari dulu, di lingkungan saya ada 30 rumah yang tidak layak huni, 30 diantaranya baru 2 yang sudah pendapatkan bantuan RTLH yaitu pada tahun 2012 dan 2014. Sedangkan yang sudah rusak parah ada 5 rumah,"ujarnya. (Ozos)
Tidak ada komentar :